Pabrik Diklorometana dirancang dengan kapasitas 12000 ton/tahun, rencana didirikan di Karawang, Jawa Barat. Diklorometana dibuat dengan bahan baku Metana 98% sebanyak 8304 ton/tahun, diperoleh dari Off Share BP Indonesia dan L. Parigi dilepas pantai Cilamaya, sekitar 70 km dari kawasan pabrik dan Klor 99% sebanyak 53547 ton/tahun, diperoleh dari PT. Indochlor Prakarasa Industri, Ds. Mangun Rejo, Kec. Bojonegara, Serang, Banten. Produk samping berupa Klorometana 6429 ton/tahun, Kloroform 23970 ton/tahun dan Asam Klorida 48156 ton/tahun. Jumlah karyawan sebanyak 200 orang terdiri dari 114 karyawan shift dan 86 karyawan nonshift.
Diklorometana diproduksi dengan proses klorinasi metana dan klor. Pemurnian hasil menggunakan menara distilasi dan absorbsi. Guna menunjang proses dibutuhkan air make up 41210 kg/jam diambil dari sungai Cikao, udara tekan 1.12 m3/jam, listrik 600 KW disuplai dari PLN dan disediakan emergency generator dengan daya 600 KW sebagai cadangan, gas alam 19495 ton/tahun, solar 46680 kg/tahun, steam 209 kg/ jam, Klorometana sebagai refrigerant 1368 kg.
Dari analisis ekonomi pabrik Diklorometana mempunyai ROI sebelum pajak 67,6 %, ROI sesudah pajak33,79 %, POT sebelum pajak1,48 tahun, POT sesudah pajak2,95 tahun, BEP 48,73%, SDP29,66%, dan DCFR 23.6 %. Maka dapat disimpulkan bahwa proyek pendirian pabrik ini cukup menarik untuk dipertimbangkan karena memiliki indikator perekonomian yang relatif baik.
Sumber :